Mei 12, 2010

Jumong


Dongmyeong dari Goguryeo

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

(Dialihkan dari Jumong)
Langsung ke: navigasi, cari
Dongmyeong dari Goguryeo
Hangul 동명성왕 atau 동명왕
Hanja 東明聖王 atau 東明王
Alih aksara
Baru
Dongmyeong-seongwang atau Dongmyeong-wang
McCune-
Reischauer
Tongmyŏng-sŏngwang atau Tongmyŏng-wang
Nama lahir
Hangul 고주몽 atau 추모
Hanja 高朱蒙 atau 鄒牟
Alih aksara
Baru
Go Jumong atau Chumo
McCune-
Reischauer
Ko Ch'umong atau Ch'umo
Maharaja Korea
Goguryeo
  1. Dongmyeong 37-19 SM
  2. Yuri 19 SM-18 SM
  3. Daemusin 18-44
  4. Minjung 44-48
  5. Mobon 48-53
  6. Taejo 53-146
  7. Chadae 146-165
  8. Sindae 165-179
  9. Gogukcheon 179-197
  10. Sansang 197-227
  11. Dongcheon 227-248
  12. Jungcheon 248-270
  13. Seocheon 270-292
  14. Bongsang 292-300
  15. Micheon 300-331
  16. Gogug-won 331-371
  17. Sosurim 371-384
  18. Gogug-yang 384-391
  19. Gwanggaeto yang Agung 391-413
  20. Jangsu 413-490
  21. Munja 491-519
  22. Anjang 519-531
  23. An-won 531-545
  24. Yang-won 545-559
  25. Pyeong-won 559-590
  26. Yeong-yang 590-618
  27. Yeong-nyu 618-642
  28. Bojang 642-668

Raja Dongmyeong dari Goguryeo (riwayat 58 SM - 19 SM, bertahta 37 SM – 19 SM), dikenal pula sebagai Jumong, ialah maharaja pendiri kerajaan Goguryeo, salah sebuah daripada Tiga Negara Korea. Di dalam Prasasti Gwanggaeto, ia terukir dengan nama "Chumo-wang" (Raja Chumo). Dalam babad Samguk Sagi dan Samguk Yusa, ia dikenal sebagai Jumong, yang berasal daripada Wangsa Go. Samguk Sagi menuliskan pula Jumong sebagai Chumo atau Sanghae (象解). Jumong pun dikenal dalam banyak nama di berbagai catatan sejarah, seperti Chumong (추몽, 鄒蒙), Jungmo (중모, 中牟 atau 仲牟), juga Domo (도모, 都牟).[rujukan?]

Daftar isi

[sembunyikan]

Kelahiran dan legenda

Legenda pendirian kemaharajaan Goguryeo tertuang dalam babad-babad Korea, termasuk di Prasasti Gwanggaeto. Rangkuman legenda yang paling banyak dikenal tercantum di babad Samguk Sagi, Samguk Yusa, serta Dongmyeongwangpyeon daripada Dongguk I sangguk jip ("Kumpulan Tulisan Menteri Yi") oleh Yi Gyu-bo.

Walau demikian, banyak ketidaksesuaian yang disampaikan oleh catatan-catatan tersebut antara satu sama lainnya, terutama menyangkut siapa ayahanda Jumong. Dalam beberapa sumber sejarah, menyatakan bahawa Jumong ialah putra daripada Hae Mosu dan Yuhwa. Dalam catatan mengenai legenda disampaikan bahwa Hae Mosu adalah putra maharaja langit, dan Yuhwa merupakan putri dari dewata sungai Habaek. Suatu hari Hae Mosu bertemu dengan Yuhwa di suatu sungai, namun dewata sungai mengusir Hae Mosu. Dewata Habaek kemudian mengusir Yuhwa ke Ubalsu dan disana ia berjumpa dengan Raja Geumwa dari kerajaan Dongbuyeo. Disana Yuhwa melahirkan sebuah telur, konon setelah disinari oleh cahaya matahari.[rujukan?] Geumwa mencoba merusak telur tersebut dan memberikannya pada hewan supaya memakannya, namun malah hewan itu yang melindunginya. Geumwa lalu mengembalikan telur itu kepada Yuhwa, dan dari telur itu lahirlah seorang bayi laki-laki yang dinamakan Jumong, yang bermakna "pemanah handal" dalam bahasa negeri Buyeo.

Hijrah dari Dongbuyeo

Jumong terkenal akan kepandaiannya sebagai pemanah. Hal itu membuat putra mahkota cemburu sehingga ia memaksa Jumong pergi meninggalkan istana Dongbuyeo.[1] Saat ia mencapai wilayah selatan sungai, ia mempersatukan lima kelompok suku di Jolbon dan mendirikan kerajaan Goguryeo. Jumong meminang putri kepala suku Jolbon, So Seo-no.

Maharaja pertama Goguryeo

Pada tahun 37 SM, Jumong mendirikan kerajaan Goguryeo, dan menjadi Maharaja yang pertama. Pada tahun yang sama, Raja Songyang dari negeri Biryu menyatakan takluk setelah Jumong membantunya melawan serangan kaum Malgal. Pada tahun 34 SM, Jumong membangun ibukota pertama dan istana bernama Jolbon-seong. Pada tahun 28 SM, Jumong menaklukkan kerajaan Okjeo dengan mengirimkan hulubalang Bu Wiyeom.[rujukan?] Pada tahun yang sama pula, ibunda Jumong, Yuhwa, wafat di istana Dongbuyeo dan dimakamkan sebagai ratu, walaupun sebenarnya ia hanyalah selir raja.

Jumong mengirimkan seorang abdi dan persembahan hadiah kepada Raja Geumwa atas kebijaksanaannya. Pada tahun 19 SM, istri pertama Jumong, tatkala di negeri Dongbuyeo, Ye Soya, melarikan diri ke Goguryeo bersama putranya yang bernama Yuri.[2] Ye diangkat menjadi ratu, dan tak lama mulai menimbulkan kecemburuan So Seono. So khawatir akan posisi kedua putranya karena Jumong lebih menyukai Yuri. So Seono meninggalkan istana ke selatan bersama kedua putranya, Biryu dan Onjo. Onjo nantinya merupakan raja pertama kerajaan Baekje.

Kematian dan pewarisan tahta

Jumong tutup usia di tahun 19 SM dalam usia 40 tahun.[3] Putra Mahkota Yuri mengebumikan Raja Jumong di makam besar berbentuk piramida, serta memberikan gelar "Chumo-Seong Wang".

Kerajaan Goguryeo yang dibangun oleh Jumong tumbuh menjadi negara makmur dan sentosa. Goguryeo bertahan selama rentang waktu 705 tahun dan diperintahkan oleh sebanyak 28 orang raja Wangsa Go sampai pada akhirnya ditaklukkan oleh kerajaan Silla yang bekerja sama dengan Dinasti Tang. Warisan Goguryeo diturunkan kepada kerajaan Balhae dan akhirnya pada Goryeo.

Drama Seri Jumong

Pada 2006-2007, stasiun TV Korea Selatan MBC menayangkan seri layar kaca sejarah berjudul Jumong. Serial drama yang berjumlah 81 episode ini secara khusus diproduksi dengan latar sejarah serta legenda, mulai daripada kehidupannya di istana kerajaan Buyeo sampai pendirian negeri Goguryeo. Di Indonesia, serial drama Jumong disiarkan oleh stasiun televisi Indosiar mulai pada tanggal 15 Maret 2010.[4]

Keluarga

  • Istri pertama: Permaisuri Ye Soya
  1. Yuri (Raja Yuri),
  1. Biryu
  2. Onjo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar